alasan mengapa sarjana banyak yang menganggur

wah tahun ini aku bakalan lulus nih bakalan wisuda asyik....dan semoga semuanya berjalan lancar.
mungkin sepenggal kata-kata diatas adalah kata yang diucapkan mahasiswa tingkat akhir yang sebentar lagi akan menjalani proses wisuda dan resmi menjadi sarjana, perasaan menyenangkan telah menggetarkan seluruh tubuh jiwa dan raga karena selama kuliah 4-5 tahun dan akhirnya bebas juga untuk bisa mendapatkan gelar sebagai seorang Sarjana, Eitss tapi jangan senang dulu guys masih ada tantangan yang harus kamu selesaikan, apakah itu tantangan nya? yaitu adalah mencari sebuah pekerjaan agar ijazah mu berguna dan tidak sia-sia nantinya. tetapi kemanakah harus mencari? nah banyak dari mahasiswa yang masih bingung untuk mencari pekerjaan baru mereka setelah lulus dari bangku kuliah, melamar kesana-kesini tetapi hasilnya pun nihil ,uang yang terpakai selama membayar biaya semester semuanya terbuang percuma karena belum mendapatkan pekerjaan yang layak.

mungkin ada juga yang baru lulus tidak langsung bekerja tetapi memanfaatkan waktunya untuk pulang kekampung halaman kalau misalkan yang berasal dari luar kota dan ada juga yang hanya sekedar duduk-duduk santai dirumah karena memang ingin bersantai dan malas-malasan dan menikmati waktu luangnya. nah lalu kalau cuma santai kapan toh dapat kerja nya kalau gak ada usaha. jangankan cuma santai dan malas-malasan yang sudah berusaha semaksimal mungkin saja tetap masih susah dapat kerja nya.

lalu apa sebenarnya faktor penyebab pengangguran di indonesia? apalagi ini pengangguran terdidik karena kalau misalkan pengangguran itu sarjana dan terdidik rasanya sangat mengecewakan jika tidak bekerja dan ditambah lagi mengingat kuliah itu tidak sebentar dan membutuhkan waktu yang lama hingga bisa lulus dan wisuda. jadi intinya sarjana itu harus bekerja dan bisa menghasilkan sesuatu agar ijazah S1 mu tidak menjadi pajangan saja dirumah. dan balik lagi seperti yang saya sebutkan tadi faktor dari sarjana yang menganggur dan penyebabnya ada bermacam-macam dan berikut alasan nya:




 banyak memang jurusan kuliah yang disetiap materi yang dipelajari itu gak sesuai sama apa yang ada di perusahaan atau dunia kerja untuk diterapkan dan  berbeda sama apa yang ada didunia kerja. jadi kalau misalkan ketika kamu ingin bekerja di suatu perusahaan ilmu yang ada di perkuliahan belum tentu terpakai penuh dan kamu bekerja jika ingin mendapatkan pengalaman harus memulai semuanya dari nol lagi belajar dari awal lagi dan itulah yang menjadi masalah besar buatmu dan itu gak gampang loh butuh penyesuaian. Jadi ilmu dan teori yang selama ini diajarkan oleh dosen itu sebenarnya hanya sebagai sebuah gambaran saja  Kalau mau lebih nyatanya sih lebih mengutamakan skill itu yang terpenting dari mana kita bisa mendapatkan skill tersebut ,tentunya dari program magang yang ada di kampus namun sayang nya program magang hanya bersifat sebentar. dan Untuk mendapatkan sebuah pekerjaan kita harusnya mampu menjual skill yaitu kemampuan kita dalam bekerja agar suatu perusahaan tertarik dengan kita karena perusahaan sekarang hanya mau merekrut kita jika sudah punya pengalaman dan kalau tak ada skill (pengalaman/kemampuan) sudah jelas perusahaan tersebut ragu jika ingin menerima kita bekerja, ditambah lagi tingkat persaingan yang tinggi dan ketat akan mempersulit untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. boro-boro ingin menjadi Pegawai negeri sipil menjadi kuli bangunan saja susahnya setengah mati.
dan faktor yang kedua adalah karena terbatas nya lowongan pekerjaan yang ada sehingga membuat para sarjana harus menelan kenyataan pahit,dan banyak memang di indonesia ini para pekerja asing bekerja di perusahaan-perusahaan yang ada di indonesia sehingga membuat para sarjana tadi kalah bersaing dengan tenaga kerja asing tersebut. dan jika sudah begini tak ada yang bisa diperbuat kecuali menjadi seorang wirausahawan yaitu menciptakan pekerjaan sendiri karena banyak yang bilang lebih nyaman jika menjadi seorang wirausaha selain bisa berbuat sesuai apa yang kita inginkan, kita dapat juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang yang membutuhkan. Tetapi semua nya balik lagi pada diri masing-masing.


SEKIAN

Penulis oleh: HAZIM SIGIT ARDITYO