Alam Semesta tidak terbatas

Semesta tidak hanya satu

Mungkin pernah terpikirkan oleh kita ada gak sih kehidupan selain dari dibumi atau kehidupan selain dari manusia ya mungkin tuhan menciptakan kehidupan tidak hanya untuk manusia sendiri tetapi mungkin perkiraan ada kehidupan lain di luar sana yang masih menjadi misteri dan perkiraan untuk kita ketahui asalnya soalnya mengingat banyak sekali milyaran planet-planet di luar sana yang bertebaran di galaksi dan kita tak tahu apakah ada mahluk lain selain manusia contoh nya seperti dunia pararel yaitu semacam alam semesta yang mirip seperti dunia kita dan sangat banyak dan tak terbatas jumlah nya mungkin saja di dunia pararel lain ada sebuah kehidupan yang mirip seperti kehidupan kita ini (manusia) bisa jadi bumi kita sama ,ras kita sama atau mungkin kamu dapat bertemu dengan kembaran mu yang wajah nya sama tetapi latar kehidupan nya berbeda contoh kamu didunia A kamu adalah seorang yang sangat kaya dan punya harta berlimpah
sedangkan di dunia B kamu adalah orang biasa yang berkecukupan dan hidup sangat miskin. begitulah gambaran nya
dan bisa kamu pikirkan sendiri deh seperti apa dunia pararel itu.

Luar angkasa tak terbatas

Tidak ada yang tahu pasti di mana ujung alam semesta, mengingat begitu luasnya luar angkasa itu sendiri. Ilmuwan pun belum bisa menentukan apakah di luar sana ada alam semesta lain Namun, ilmuwan sepakat membuat ujung alam semesta, yakni daerah yang bisa diamati oleh manusia dari Bumi saat ini. Untuk bisa mencapai ujung alam semesta itu, dibutuhkan waktu 46,5 miliar tahun, namun Anda harus naik roket atau kendaraan berkecepatan cahaya (1 miliar kilometer per jam).

materi, ruang dan waktu tercipta bersamaan pada saat proses penciptaan jagat raya, sebagai salah satu "dimensi" dari sekian banyak "dimensi" yang Allah ciptakan. 

Jadi, tidak ada "ruang" sebelum jagat raya tercipta; dan kita menarik pengertian tersebut untuk mengatakan bahwa di luar jagat raya tidak ada "ruang" (sesuatu yang kita tidak pernah tahu karena di luar "dimensi" hidup kita). 

Ditinjau dari "dimensi" kita, jagat raya itu terus mengembang, ruang yang terbentuk semakin luas; sementara di luar ruang tersebut tidak ada "ruang" atau bukan "ruang". 

Jadi, Ruang Angkasa memiliki batas (walau kita tidak pernah tahu di mana batasnya, banyak pula ilmuwan yang telah memperkirakan berapa diameter ruang angkasa / jagat raya. 

Tetapi, dengan pengertian bahwa jagat raya terbentuk di dalam sesuatu yang bukan "ruang" berarti di luar jagat raya hanyalah satu titik. Jika kita ibaratkan balon maka kulit balon merupakan satu titik, seberapa pun besarnya balon tersebut. Balon tersebut terasa sangat besar hanya dan hanya jika ditinjau dari dalam balon, tetapi hanya satu titik jika ditinjau dari luar balon  sangat memungkinkan terdapat makhluk hidup lain di luar bumi; dan sangat memungkinkan terdapat makhluk lain di luar jagat raya dalam "dimensi" jagat raya yang lain. ada teori jagat raya paralel, bahwa selain dimensi benda, ruang dan waktu juga sangat dimungkinkan terdapat "dimensi" lain selain dimensi dimana kita bisa berada.

Dua Triliun galaksi di alam semesta

Dua triliun! Bayangkan gan  Ada dua triliun galaksi di alam semesta sungguh jumlah yang tidak sedikit dan Masing-masing galaksi diisi oleh jutaan sampai milyaran bintang, dan setiap bintang dan galaksi minimal punya 1 planet! Sepertinya akan lebih menyenangkan lagi jika kita bisa menemukan ada kehidupan di planet lain. Tentang planet yang punya kehidupan itu cerita berbeda yang sudah sering dan akan terus dibahas, mengingat kita masih terus melakukan pencarian hingga saat ini apakah ada kehidupan diluar sana selain manusia dan bumi.

Ok. Sekarang kita tahu bahwa jumlah galaksi di alam semesta ada sangat banyak tetapi Apakah penting? Seperti halnya sensus penduduk, dengan mengetahui jumlah penduduk, kita bisa mengetahui pertumbuhan penduduk pada suatu kota, kepadatan penduduk pada suatu area juga tingkat kelahiran dan kematian.

Demikian juga dengan galaksi. Dengan mengetahui jumlah galaksi pada alam semesta teramati, kita bisa mengetahui dan menjejak kembali pembentukan galaksi di alam semesta dini maupun menjawab paradoks Olber mengapa langit tampak gelap.

Tapi sebelum kita sampai jawaban dari implikasi yang diperoleh. Pertanyaannya, bagaimana para astronom bisa mengetahui ada dua triliun galaksi di alam semesta? Dua Triliun! Angka dua dengan dua belas nol aka 2.000.000.000.000.

Kita punya galaksi sebanyak itu di alam semesta. Tapi….perlu diingat kalau dua triliun galaksi tidak berarti bintang bertambah banyak atau ukuran alam semesta membesar. Hasil cacah galaksi ini justru memberi tahu kita kalau bintang-bintang yang ada di alam semesta terbagi atau tersebar di lebih banyak galaksi. Jadi kalau sebelumnya yang kita tahu bintang tersebar di 200 miliar galaksi, sekarang bintang-bintang yang sama kita ketahui menyebar ke lebih banyak galaksi. Yup! 10 kali lipat atau 2 triliun galaksi. Artinya, ada banyak sekali galaksi kecil di alam semesta.

Cacah Galaksi di Alam Semesta

Untuk bisa mengetahui jumlah galaksi di alam semesta, para astronom bertindak sebagai petugas sensus. Tapi, sensusnya tidak dengan menyambangi setiap galaksi. Ke planet Mars saja masih rencana.

Cara sensusnya dengan memanfaatkan mata yang ada di luar angkasa seperti teleskop Hubble. Para astronom tidak menggunakan teleskop yang ada di Bumi karena tidak semua radiasi elektromagnetik bisa mencapai Bumi. Atmosfer Bumi yang jadi penyebabnya. Nah, teleskop di luar angkasa tidak dihalangi oleh atmosfer untuk bisa menerima cahaya dari seluruh panjang gelombang yang ada. Ini penting karena galaksi yang diamati oleh teleskop di luar angkasa sebagian besar sangat redup.

dan mungkin di masa depan manusia sudah dapat menjelajah antar galaksi demi mencari misteri yang sampai saat ini belum terjawab oleh kita semua. sebenarnya kita bisa saja menjelajah alam semesta ini tetapi teknologi masa kini belum dapat mewujudkan nya.


semoga apa yang saya tulis ini dapat menjadi gambaran bagi kita semua tentang alam semesta yang terdapat dikehidupan ini dan semoga bisa menjadi renungan dipikiran kita.